IMPLANTASI
|
DI
S
U
S
N
OLEH
KELOMPOK
: II (DUA)
ANGGOTA : AGUSTIN MARSUCI
CUT RAHMI
ELITA YANI
MANDA TOMAS
NONI MELA SARTIKA DEWI
RASYIDAH
SUSI YANTI
WINNA ARISKA
DOSEN : SUMEINIKA FITRIA LIZMAH M,Si
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
MEULABOH
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan nikmat yang telah
dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”IMPLANTASI”
Terselesainya makalah ini
tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan kepada kami
berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu, kami bermaksud
mengucapkan banyak terima kasih kepadaseluruhpihak yang
takdapatsayasebutkansatupersatu, semua yang telahmembantuterselesaikannyamakalahini.
Kamimenyadaribahwapenyusunanmakalahinibelummencapaikesempurnaan,
sehinggakritikdan saran yang
bersifatmembangunsangatpenulisharapkandariberbagaipihak demi kesempurnaanmakalahini.
Akhirnya kamiberharapsemogamakalahinidapatbermanfaatbagikitasemua.
Meulaboh 02 April, 2016
Kelompok
II
DAFTAR
ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
D. Manfaat
Penulisan........................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Implantasi........................................................................................................ 2
B. Pandangan tentang Implantasi......................................................................... 3
C. Proses terjadinya implantasi........................................................................... 3
D.Tipe-tipeNidasi/Implantasi............................................................................. 5
E. Implantasi berdasarkan kedalaman proses.......................................................6
F. Perdarahan Implantasi...................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabilanidasitelahterjadi,
makadimulailahdiferensiasisel-sel blastula. Sel-sel yang lebihkecil,
terletakdekatruangexocoelomamembentukentedermdan yolk salc. Sedangkansel-sel
yang lebihbesarmenjadientodermdanmembentukruang amnion.
Sehinggaterbentuklempengembrional (embryonal-plate) diantararuang amnion dengan
yolk salc.
Materi
ini bermanfaat selain sebagai tentang pengetahuan lebih mendalam tentang
konsepsi, dan implantasi, juga untuk mengetahui metode-metode dalam menghindari
adanya kehamilan, baik secara alami maupun intervensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian implantasi ?
2. Bagaimana Proses terjadinya implantasi ?
3. Apa-apa saja tipe implantasi ?
4. Bagaimana proses perdarahan pada implantasi ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas , maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian implantasi.
2. Agar pembaca dapat mengetahui tentang Proses
terjadinya implantasi.
3. Agar pembaca dapat mengetahui tentang tipe implantasi
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari
penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat
dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai implantasi .
2. Dapat
dijadikan proses pembelajaran didalam penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implantasi
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya
hasil konsepsike dalam endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.
Ketika blastula mencapai ronggarahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan
masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Pada saat nidasi terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua. Nidasiterjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi
sel-sel blastula. Sel-sel yang lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entederm dan yolk salc. Sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi
entoderm dan membentuk ruangamnion. Sehingga terbentuk lempeng embrional (embryonal-plate) diantara
ruangamnion dengan yolk salc.
Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic
membrane) yang nantinya menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan yaitu: sitotrofoblas
(bagian dalam) dan sinsitiotrofoblas (bagian luar).
Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang disebutchorion
frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga menghilang disebut chorion
leave. Dalam peringkatnidasi trofoblas dihasilkan hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
Enam
hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan
implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin.
Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga
mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis,
permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.
Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
Setelah
terjadi implantasi, blastosit akan mengalami tahap perkembangan selanjutnya
yaitu menjadi gastrula dan neurula. Selanjutnya zigot ini akan
berkembang menjadi embrio.
Pembuatan
Lapisan Lembaga. Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah
luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam
blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif
dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus
kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang,
tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini
berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di
antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan
tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia
akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis
kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran
darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
B. PandanganTentangImplantasi
Menurut
Boron, Walter, and Emile (2004)
implantasidimulaiketikablastokistadatangdanmelakukankontakdengandindingrahim.
Untukdapatmelakukanimplantasi,
blastokistapertamaperluuntukmenyingkirkanzonapelusidanya. Proses inibisadisebut
"menetas". Faktorlitikdalamronggarahim,
sertafaktor-faktordariblastokistaitusendirisangatpentinguntuk proses ini.
Mekanisme di
keduaditunjukkandenganbahwazonapelusidatetaputuhjikatelurtidakdibuahiditempatkan
di dalamrahimdalamkondisi yang sama. Sebuahsubstansimungkinterlibatadalah plasmin.
Plasminogen, prekursor plasmin, ditemukandalamronggarahim,
danfaktorblastokistaberkontribusiterhadapkonversimenjadi plasmin aktif.
Hipotesisinididukungolehefeklitik
in vitro oleh plasmin. Selainitu, inhibitor plasmin
jugamenghambatseluruhzonamenetasdalampercobaantikus.
C. Proses TerjadinyaImplantasi/Nidasi
Nidasi/implantasidimulaidariperistiwamasuknyaatautertanamnyahasilkonsepsikedalam
endometrium. Blastula dilindungiolehsimpai yang disebuttrofoblas, yang
mampumenghancurkandanmencairkanjaringan. Ketika blastula mencapaironggarahim,
jaringan endometrium dalamkeadaansekresi. Jaringan endometrium
inibanyakmengandungsel-seldesidua.
Blastula
denganbagian yang berisimassaseldalam (inner-cell mass)
akanmasukkedalamdesidua, menyebabkanlukakecil yang kemudiansembuhdanmenutuplagi.
Padasaatnidasiterkadangterjadisedikitperdarahanakibatlukadesidua (tanda
Hartman). Nidasiterjadipadadindingdepanataubelakangrahim (korpus) dekat fundus
uteri.
Apabilanidasitelahterjadi,
makadimulailahdiferensiasisel-sel blastula. Sel-sel yang lebihkecil,
terletakdekatruangexocoelomamembentukentedermdan yolk salc. Sedangkansel-sel
yang lebihbesarmenjadientodermdanmembentukruang amnion.
Sehinggaterbentuklempengembrional (embryonal-plate) diantararuang amnion dengan
yolk salc.
Sel-seltrofoblas
mesodermal yang tumbuhsekitarmudigoh (embrio) akanmelapisibagiandalamtrofoblas,
sehinggaterbentuksekatkorionik (chorionic membrane) yang nantinyamenjadikorion.
Sel-seltrofoblasterbagimenjadi 2 lapisanyaitu: sitotrofoblas (bagiandalam)
dansinsitiotrofoblas (bagianluar).
Villi
koriales yang
berhubungandengandesiduabasalistumbuhbercabangdisebutchorionfrondosum,
sedangkan yang
berhubungandengandesiduakapsulariskurangmendapatmakanansehinggamenghilangdisebutchorion
leave. Dalamperingkatnidasitrofoblasdihasilkanhormon human chorionic
gonadotropin (HCG).
Padaharikeempathasilkonsepsimencapai
stadium blastula disebutblastokista, suatubentuk yang
dibagianluarnyaadalahtrofoblasdandibagiandalamnyadisebutmassa inner cell. Massa inner
cell iniberkembangmenjadijanindantrofoblasakanberkembangmenjadiplasenta.
Dengandemikian, blastokistadiselubungiolehsuatusampai yang disebuttrofoblas.
Trofoblasinisangatkritisuntukkeberhasilankehamilanterkaitdengankeberhasilannidasi
(implantasi), produksihormonkehamilan, proteksiimunitasbagijanin,
peningkatanalirandarah maternal kedalamplasenta, dankelahiranbayi.
Sejaktrofoblasterbentuk, produksi hormone human chorionic gonadotropin(Hcg)
dimulai, suatu hormone yang memastikanbahwa endometrium akanmenerima (reseptif)
dalam proses implantasiembrio.
Trofoblas yang
mempunyaikemampuanmenghancurkandanmencairkanjaringanmenemukan endometrium
dalammasasekresi,
dengansel-seldesiduainibesar-besardanmengandunglebihbanyakglikogensertamudahdihancurkanolehtropoblas.
Nidasidiaturolehsuatu proses yang kompleksantaratrofoblasdan endometrium. Di
satusisitrofoblasmempunayikemampuan invasive yang kuat, di sisi lain
endometrium mengontrolinvasitrofoblasdenganmenyekresikan factor-faktor yang
aktifsetempak (lokal) yaitu inhibitor cytokines dan protease. Keberhasilannidasidanplasentasi
yang normal adalahhasilkeseimbangan proses antaratrofoblasdan endometrium.
D. Tipe-tipeNidasi/Implantasi
Berdasarkan
proses perlekatanantaratrophoblastdanselepitel endometrium induk,
tipe-tipenidasi/implantasiadalahsebagaiberikut :
1. ImplantasiInvasif
Pada hewan
dengan implantasi invasive, dinding rahim di daerah tempat terjadinya
implantasi akan mengalami peningkatan vaskularisasi dan perubahan komposisi
matriks interseluler, perubahan morfologi sel-sel stromanya serta peningkatan
pertumbuhan kapiler-kapiler pembuluh darah. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi
desidualisasi primer. Dalam 2-3 hari
proses desidualisasi semakin meluas (reaksi desidualisasi sekunder) untuk
mempersiapkan endometrium sebagai bagian dari plasenta. Beberapa jam setelah terjadi periekatan, permukaan epitel
endometrium pada daerah periekatan mengalami erosi. Penjuluran trofoblas
menyelinap diantara sel-sel epitel dan kemudian mencernanya. Beberapa scl-sel
trofoblas menyatu membentuk hubungan (syncytiotrophoblast), sedangkan yang lain
tetap mempertahankan keutuhan selnya (sytotrophoblast). Sel-sel sitotrofoblas
bertindak sebagai sebagai sumber proliferasi sel-sel trofoblas, sebaliknya
sel-sel sinsisiotrofoblas tidak dapat berproliferasi telapi ia hanya dihasilkan
dari sel-sel sitotrofoblas yang menyatu. Jaringan kelenjar uterus dan jaringan
desidua disekitar trofoblas embrio yang sedang implan mengalami kerusakan.
Kerusakan ini menyebabkan dikeluarkannya bahan-bahan metabolit (Iemak,
karbohidrat, asam nukleat dan protein) yang bertindak sebagai sumber nutrisi
bagi embrio yang sedang implan tersebut.
Contoh : Padamanusia, anjing, kucing, mamalia,rodenti
2. Implantasi
Non-Invasif
Padahewandenganimplantasinon invasive, nutrisiselama proses
implantasidisediakanolehsekresikelenjar uterus (susu uterus). Denganperlekatan
yang terjadilebihlambatdanpertambahanukuranblastosis (dalamhalinitrofoblasnya)
yang
relatifbesarmemungkinkanpeningkatanluaspermukaanuntukpertukaranmetabolitdengansusu
uterus terjadi. Luasnyapermukaantrofoblasinijugamemungkinkanperlekatan yang
lebihekstensifdenganpermukaanuterus selama proses implantasi. Contoh :padaBabi, Kuda, Ruminansia
Implantasi non-invasive (Perlekatanlebihekstensifdenganpermukaan uterus
selama proses implantasi.
E.Implantasi Berdasarkan Kedalaman Proses
Berdasarkan kedalaman proses implantasi bisa kita bedakan atas tiga yaitu :
1. Implantasiinterstitial/profundal
Implantasiprofundalterjadi
pada hewan-hewandenganprosesimplantasi secara invasive. Implantasi interstisial terjadi pada manusia,
sipanse dan marmut dimana invasi embrio merusak jaringan stroma uterus
sedemikian dalam kemudian embrio masuk kedalam stroma dan permukaan uterus akan
menutup daerah bekas masuknya embrio.
2. Implantasi eksentrik
Implantasieksentrikterjadi
pada hewan-hewandenganprosesimplantasi secara invasive. Pada implantasi eksentrik seperti pada monyet
resus, anjing, kucing dan tikus, kerusakan stroma terjadi hanya sebagian dan
embrio yang berkembang masih berhubungan dengan lumen uterus.
3. Implantasisuperfisialisentral
Implantasisuperfisialterjadi pada
hewan-hewandenganprosesimplantasi secara non invasive. Pada implantasi superfisial seperti pada kuda,
babi,sapi, domba dan kambing, perlekatan hanya terjadi pada permukaan uterus
dan relatif tidak terjadi.
F. Perdarahan
Implantasi
Perdarahan
yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi serta membelah diri menanamkan
dirinya di dinding rahim. Saat implantasi hasil konsepsi akan masuk ke dalam
endometrium (lapisan kelenjar bagian dalam rahim), menyatu dengan jaringan
rahim serta sirkulasi darahnya, daerah penanaman ini merupkan cikal bakal
plasenta. Saat proses menempelnya inilah terjadi pengeluaran darah sedikit.
Perdarahan
yang terjadi berupa perdarahan ringan (spotting) yang warnanya merah jambu atau
coklat muda. Tidak seperti menstruasi, timbulnya hanya 1-3 hari saja serta
sifatnya tidak terus menerus (intermitten).
Cendrung
terjadinya perdarahan ini, sebelum mentruasi diperkirakan terjadi, yaitu
sekitar 6 - 12 hari setelah ovulasi. Pada umumnya wanita mengalami haid kira2
14 hari setelah ovulasi, tergantung siklus haidnya.
Ternyata
tidak semua wanita mengalaminya. Hanya sepertiga wanita saja yang mengalami
fenomena ini. Karena kemiripannya dengan awal periode haid, maka sering wanita
tidak menyadarinya (mengetahuinya). Sebaliknya sering juga awal haid disangka
perdarahan implantasi. Sehingga hal terbaik dalam mendeteksi kehamilan adalah
tunggu sampai menstruasi telat.
Namun
ciri2 perdarahan berikut bisa membantu mendeteksi fenomena ini:
Ø
Tampilan: warna darah
cenderung merah muda atau coklat muda (darah haid biasanya merah kehitaman)
Ø
Waktu : sebelum waktu
haid, rata2 sekitar 9 hari setelah ovulasi.
Ø
Durasi: cendrung satu
atrau dua hari dan sifatnya intermitten (terputus2).
Ø
Jumlah: tidak seperti
haid yang cendrung membanyak, perdarahan implantasi cendrung sedikit berupa
(spotting) atau bercak berwarna.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Plasenta
menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta
limbah antara ibu dan janin.
Embrio
pertama kali dapat dikenali didalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan
medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari
ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20
dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh
darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Perdarahan
yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi serta membelah diri menanamkan
dirinya di dinding rahim. Saat implantasi hasil konsepsi akan masuk ke dalam
endometrium (lapisan kelenjar bagian dalam rahim), menyatu dengan jaringan
rahim serta sirkulasi darahnya, daerah penanaman ini merupkan cikal bakal
plasenta. Saat proses menempelnya inilah terjadi pengeluaran darah sedikit.
B. Saran
Adapun
saran penulis sehubungan dengan masalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar
lebih meningkatkan, mengenali dan mengakaji lebih dalam tentang implantasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ayu Febri Wulanda. 2011. Biologi Reproduksi
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi
dasar.
Cambridde, 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
dan Sistem Reproduksi
Sadler, T.W, 1996. Embriologi Kedokteran Langman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar